4Unsur dalam Sebuah Project. Dalam sebuah project, biasanya ada seorang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya sebuah proyek, yakni project manager. Seorang proyek manager harus memahami 4 unsur dalam sebuah project agar apa yang dikerjakan berjalan sesuai dengan grand plan yang sudah ditentukan. Berikut 4 unsur tersebut. Packagingatau kemasan secara meskipun bersifat secara tidak langsung, namun dapat dijadikan alat komunikasi dengan para konsumen anda. Kemasannya menunjukkan merek, gambar, dan pesan yang membangkitkan rasa ingin tahu konsumen, petunjuk penggunaan, komposisi produk, informasi, dan hal-hal lain. PersonalSelling (Penjualan Personal).Adalah kontak face to faceantara pemasar dengan calon konsumen.Tujuannya adalah mendorong pembelian segera maupun pembelian ulang (immediate and repeat sales).Tekniknya bisa melalui penjualan langsung di lapangan oleh sales (field sales), peragaan di toko oleh pelayan toko (assistance at an outlet / retail selling), atau penjualan Perusahaanyang menjalankan bisnis baik itu perusahaan manufaktur atau jasa harus memperhatikan hak kekayaan intelektual. Jangan sampai kamu dirugikan atau merugikan orang lain. Hak kekayaan intelektual atau yang biasa disingkat dengan HAKI merupakan hal yang sangat penting dan serius bahkan negara ikut melindungi HAKI. SejakKamis kemarin, saya di Merapi dengan Pak Gondo," ujar Karding via telepon. dari barang-barang yang mampu-cangking (portable). Tanpa itu, susah bagi kita untuk akrab dengan buku. Sehebat apa pun sebuah buku dan sedahsyat apa pun hasrat kita untuk membacanya, kita akan sukar menjangkaunya jika buku itu diproduksi dan distribusikan dari atas sampai bawah rasanya sama jawaban tebak tebakan 2020. - Kemasan memiliki pengertian sebagai wadah untuk menampung produk yang dirancang dengan baik sehingga dapat menambah harga pasar sebuah produk penjualan. Selain itu, kemasan dapat berfungsi sebagai wadah atau pembungkus sebuah produk yang dijual agar terhindar dari kerusakan karena terlindungi oleh kemasan pembungkusnya. Dikutip dari modul Prakarya dan Kewirausahaan 20208, kemasan menjadi hal paling pertama dilihat oleh konsumen ketika membeli sebuah produk, sehingga produsen harus bisa mengemas produknya secara baik untuk menarik minat para konsumen. Kemasan sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yaitu 1. Kemasan Berdasarkan Struktur IsiHal ini berarti kemasan dibuat berdasarkan isi dari produk yang akan dikemas. Kemasan jenis ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan primerKemasan yang digunakan untuk mengemas bahan pangan. Contoh kemasannya berupa kaleng susu, botol minuman, dan lain sebagainya. Kemasan sekunderKemasan yang digunakan untuk pelindung dari kemasan pertama. Contoh kemasannya seperti karton untuk wadah kotak susu, atau kotak kayu sebagai wadah buah-buahan. Kemasan tersierKemasan yang digunakan sebagai kemasan pelapis untuk melindungi sebuah produk selama proses pengiriman dan penyimpanan. 2. Kemasan Berdasarkan Frekuensi PemakaianKemasan dapat dikelompokkan berdasarkan frekuensi pemakaian. Kemasan jenis ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan disposableKemasan yang digunakan untuk satu kali pemakaian. Contoh kemasannya seperti plastik, bungkus daun pisang, dan lain sebagainya. Kemasan multi tripKemasan yang digunakan dengan kuantitas berkali-kali oleh konsumen, kemudian dapat dikembalikan lagi kepada produsen jikalau tidak digunakan lagi. Contoh kemasannya seperti botol semi disposableKemasan yang dapat digunakan secara terus menerus oleh konsumen. Contoh kemasannya seperti kaleng biskuit. 3. Kemasan Berdasarkan Tingkat Kesiapan PakaiKemasan dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesiapan penggunaannya. Kemasan jenis ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kemasan siap pakaiKemasan yang dapat digunakan secara langsung karena telah terbentuk sempurna sedari setelah proses produksi. Contoh kemasannya seperti kaleng, botol, dan lain sebagainya. Kemasan siap rakitKemasan yang dapat digunakan setelah dilakukan proses perakitan sebelum diisi sebuah produk atau barang. Contoh kemasannya seperti plastik, alumunium foil, dan kertas kemas. Fungsi Kemasan Kemasan tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk menampung produk, tapi juga dapat sebagai penarik minat konsumen untuk membeli sebuah produk. Secara umum, terdapat beberapa fungsi dari kemasan, yaitu Self Service, yang berarti kemasan menjadi ciri khas dari produk-produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain Consumer Affluence, yang berarti kemasan dengan desain menarik dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tertentu. Company and Brand Image, yang berarti kemasan dapat menjadi sebuah identitas dari perusahaan-perusahaan tertentu. Innovation Opportunity, yang berarti kemasan dengan desain inovatif dapat memberikan manfaat kepada konsumen sebagai pembeli dan memberikan keuntungan bagi perusahaan sebagai juga Apa yang Dimaksud Expired Date dan Best Before di Kemasan Produk? Berapa Lama Batas Maksimal Gunakan Botol Air Kemasan Sekali Pakai? - Pendidikan Kontributor Marhamah Ika PutriPenulis Marhamah Ika PutriEditor Dhita Koesno Ketika membeli sebuah produk, biasanya ada kemasan untuk menutupi dan menjaga kualitas produk. Nah, kemasan atau packaging adalah bagian penting dari manajemen produk. Karena, selain melindungi produk, packaging juga menjadi ciri-ciri dari produkmu yang bisa dikenali oleh konsumen. Artinya, tanpa packaging, bisa disimpulkan bahwa produkmu akan rentan rusak dan tidak bisa digunakan atau bahkan dikenali konsumen. Nah, berikut Glints berikan penjelasan yang lebih dalam soal packaging untukmu. Simak yuk! Apa Itu Packaging? © Menurut Geek Tonight, packaging adalah suatu proses untuk melindungi dan menginformasikan orang-orang seputar produk yang dihasilkan oleh suatu brand. Proses packaging pun penting dan jadi kebutuhan dasar bagi seluruh produk. Artinya, tanpa packaging, suatu produk tidak bisa disimpan atau dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Selain itu, packaging juga menjadi cerminan identitas dari sebuah brand yang ditunjukkan melalui produknya. Di samping itu, packaging juga membuat sebuah produk lebih marketable, aman, dan tetap bersih hingga sampai di tangan konsumen. Mengapa Packaging Penting? © Lalu, apa saja alasan yang membuat packaging begitu penting. MBA Skool menyebut bahwa packaging juga dapat membentuk brand image yang positif di pikiran konsumen. Sebuah packaging yang mengandung informasi relevan seputar produknya dapat membentuk rasa percaya dari target audience. Berikut adalah alasan-alasan lain pentingnya packaging, melansir dari Feedough. Pentingnya packaging bagi produsen Distribusi Packaging yang baik memungkinkan brand untuk mendistribusikan produk dari pabriknya ke pihak seller dengan aman. Penyimpanan Packaging yang baik dari brand memungkinkan penjual untuk menyimpan dan menjaga kualitas produk agar tetap baik. Promosi Packaging bisa menjadi tool marketing karena brand dapat menggunakannya untuk membedakan produknya dari kompetitor. Tidak hanya itu, packaging juga dapat menjadi daya tarik untuk konsumen selain memberikan penjelasan seputar produk tersebut. Keamanan Packaging yang baik juga mencegah produk rusak sebelum sampai di tangan konsumen. Pentingnya packaging bagi konsumen Identifikasi Penting untuk membantu konsumen mengetahui dan membedakan suatu produk dari yang lainnya. Penggunaan Packaging juga bantu konsumen dalam menggunakan produk. Keamanan Packaging juga dapat melindungi konsumen dari kandungan berbahaya dalam produk. Contohnya, produk berbahan kimia yang dapat menyebabkan luka bagi konsumen bila terkena kontak langsung di kulit. Fungsi Packaging © Tanpa packaging sebuah produk akan berisiko mengalami kerusakan baik ketika produk tersebut baru saja dibuat hingga dikonsumsi. Lalu, apa saja fungsi lain dari packaging itu? Mengutip Feedough, berikut adalah beberapa di antaranya. Membungkus produk Kebanyakan produk perlu dibungkus terlebih ketika disimpan atau dipindahkan. Packaging memastikan produk terbungkus seperti yang dibutuhkan. Melindungi produk Packaging juga berfungsi untuk menjaga kualitas, fitur, atau kegunaan yang dimiliki produk dari kerusakan ketika dipindahkan, disimpan, atau dikonsumsi. Membantu penanganan dan penggunaan produk Packaging yang baik dapat membantu penanganan produk, terutama ketika akan didistribusikan dan digunakan oleh konsumen. Membedakan produk dari kompetitor Packaging memudahkan konsumen untuk mengidentifikasi dan membedakan produkmu dari kompetitor. Tidak hanya itu, packaging yang menarik akan menjadi poin plus yang dapat menarik perhatian konsumen. Menjadi bagian dari strategi product marketing Sebuah packaging yang menarik dan informatif akan memiliki appeal untuk dipromosikan. Packaging juga membantu brand dalam tahap promosi dan penjualan produk. Memberikan kemudahan bagi konsumen Packaging memberikan kemudahan bagi konsumen ketika akan membawa, menangani, atau menggunakan suatu produk. Sebagai media komunikasi antara brand dengan konsumen Packaging yang disertai labelling dapat mengomunikasikan brand identity, brand message, dan informasi mengenai produk serta brand ke konsumen. Menambah nilai estetika dari sebuah produk Packaging dapat membuat sebuah produk yang simpel terlihat lebih menarik atau unik. Nilai estetika pun dapat menambah nilai jual dari suatu produk. Jenis-Jenis Packaging © Packaging sendiri memiliki beragam jenis berdasarkan tujuan dan kegunaannya. Merangkum dari MBA Skool dan Feedough, berikut adalah beberapa jenis packaging. 1. Primer Packaging primer merupakan bentuk packaging yang secara langsung membungkus produknya. Tidak hanya itu, packaging primer juga dimaksudkan supaya konsumen dapat mengidentifikasi produk, mendapatkan product knowledge, dan membantunya ketika ingin menggunakan atau mengonsumsi produk. Apabila suatu produk menghilangkan packaging primernya, akan ada risiko produk tersebut mengalami penurunan kualitas atau bahkan kerusakan. Packaging primer juga dapat berperan sebagai alat promosi untuk menarik konsumen saat point of sale. 2. Sekunder Packaging sekunder adalah packaging yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan beberapa unit produk menjadi satu saat point of sale. Jenis packaging ini sendiri dapat membantu saat melakukan manajemen inventory seperti pengelompokan atau identifikasi produk sebelum dipajang di depan konsumen. Tidak seperti packaging primer, menghilangkan packaging sekunder tidak akan berpengaruh ke kualitas dari suatu produk. 3. Tersier Packaging tersier, yang biasa disebut sebagai bulk atau transit packaging, digunakan untuk mengelompokkan produk dalam jumlah besar ketika produk akan dipindahkan dari poin A ke poin B. Tujuan utama dari packaging ini yaitu untuk memudahkan perpindahan produk dalam jumlah besar secara aman. Di sisi lain, packaging tersier juga memungkinkan penanganan dan penyimpanan produk dalam jumlah besar dengan mudah. Nah, itu adalah beberapa hal seputar packaging yang perlu kamu ketahui. Intinya, packaging merupakan proses yang penting dalam manajemen produk karena dapat melindungi dan menjadi ciri unik sebuah produk yang dapat dikenali konsumen. Jika kamu ingin tahu lebih lanjut seputar product management, kamu bisa membaca beragam artikel di Glints Blog. Yuk, klik di sini untuk menambah wawasanmu tentang manajemen produk sekarang! What is Packaging? Definition, Types, Functions, Types of Packaging Material What Is Packaging? – Definition, Types, & Functions Packaging Meaning, Importance, Types & Example Pada zaman dahulu kemasan produk product packaging terbuat dari bahan bambu yang digunakan untuk menyimpan benda cair. Namun menjelang pada abad pertengahan, bahan yang digunakan untuk membuat kemasan produk lebih beragam seperti kulit, kain, kaca, dan lain sebagainya. Akan tetapi kemasan produk pada zaman tersebut masih tergolong sangat sederhana dan lebih berfungsi sebagai pelindung produk terhadap berbagai pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, barulah terdapat penambahan nilai fungsional dan pernannya dalam pemasaran mulai diakui sebagai suatu kekuatan dalam memenangkan persaingan pasar. Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli Supaya lebih memahami pengertian dari kemasan produk, berikut ini merupakan beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli. 1. Marlen 2008 “Kemasan produk adalah struktur yang telah direncanakan untuk mengemas bahan pangan baik dalam keadaan segar atau setelah mengalami pengolahan.” 2. Klimchuk dan Krasovec 2006 “Kemasan produk adalah desain kreatif yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan berbagai elemen desain dengan informasi produk supaya produk bisa digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.” 3. Walter Soroka 1996 “Kemasan produk adalah suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan, dan pemasaran suatu juga berkaitan langsung dengan teknologi, seni, dan kebutuhan bisnis yang didasari oleh fungsi asalnya, yaitu sebagai suatu wadah, pelindung, kemudahan untuk konsumen, dan informasi produk.” 4. Danger 1992 “Kemasan produk adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk menyiapkan produk agar siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan digunakan.” Terdapat beberapa klasifikasi atau jenis dari kemasan produk, yaitu sebagai berikut. 1. Kemasan Produk Berdasarkan Struktur Sistem Kemasan Produk Klasifikasi berdasarkan struktur sistem kemasan ini dapat ditelusuri dengan cara mencermati kontak bahan kemasan dengan produk yang dikemasnya. Terdapat beberapa jenis packaging dari kelasifikasi ini, yaitu sebagai berikut. Packaging Primer Adalah packaging yang secara langsung bersentuhan dengan produk yang dibungkusnya. Packaging Sekunder Adalah packaging yang tidak secara langsung bersentuhan dengan produk yang dibungkusnya, namun membungkus produk yang sudah dikemas dengan menggunakan packaging primer. Packaging Tarsies dan Kuarter Adalah packaging yang digunakan untuk membungkus produk yang sudah dikemas pada packaging primer dan sekunder. Pada umumnya packaging jenis ini dipakai sebagai pelindung pada saat pengangkutan atau pengiriman. 2. Kemasan Produk Berdasarkan Frekuensi Pemakaian Packaging berdasarkan frekuensi pemakaian ini dapat ditelusuri dengan cara mencermati beberapa kali suatu kemasan produk dapat dipakai. Pada umumnya pemakaian packaging secara berulang kali sangat tergantung pada bahan packaging apa yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa bahan yang bisa dipakai beberapa kali seperti kaleng dan gelas, serta ada beberapa bahan yang hanya bisa dipakai satu kali saja seperti kertas. Terdapat beberapa jenis packaging dari kelasifikasi ini, yaitu sebagai berikut. Packaging Sekali Pakai Disposable Adalah packaging yang hanya dapat digunakan sekali saja. Atau dengan kata lain setelah dipakai langsung dibuang. Misalnya seperti packaging yang terdapat pada permen, produk instan, dan lain sebagainya. Packaging yang dapat Digunakan Berulang Kali Multi Trip Adalah packaging yang dapat digunakan berulang kali dan pada umumnya konsumen tidak membuang packaging ini melainkan dikembalikan lagi pada agen penjual. Nantinya packaging yang dikembalikan kepada agen penjual tersebut akan dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya galon wadah air minum, botol minuman pada Teh Botol Sosro, dan lain sebagainya. Packaging yang Tidak Dibuang atau Dikembalikan Semi Disposable Pada umumnya packaging jenis semi disposable ini akan digunakan untuk kepentingan lain oleh konsumen. Misalnya kaleng susu dipakai sebagai wadah gula, kaleng biskuit dipakai sebagai wadah kerupuk, dan lain sebagainya. 3. Kemasan Produk Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan produk dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. Packaging Siap Pakai Adalah packaging yang siap digunakan atau diisi dengan produk dan bentuknya sudah sempurna sejak keluar dari pabrik. Misalnya seperti botol, kaleng, dan lain sebagainya. Packaging Siap Dirakit Adalah packaging yang bentuknya belum sempurna atau membutuhkan tahap perakitan sebelum diisi dengan produk. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari kertas, foil, atau plastik. 4. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Kekakuan Bahan Kemasan Produk Packaging berdasarkan sifat kekuatan bahan, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut. Packaging Fleksibel Adalah packaging yang dapat dilenturkan tanpa adanya kerusakan seperti retak atau patah. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari bahan plastik, kertas, dan aluminium foil. Packaging Kaku Adalah packaging yang mempunyai sifat keras, kaku, tidak bisa dilenturkan, akan patah jika dibengkokkan, dan relatif tebal jika dibandingkan dengan kemasan fleksibel. Misalnya seperti wadah yang terbuat dari kayu, gelas, dan logam. Packaging Semi Kaku / Semi Fleksibel Adalah packaging yang mempunyai beberapa sifat antara packaging fleksibel dan juga packaging kaku. Misalnya seperti wadah botol yang terbuat dari plastik. 5. Kemasan Produk Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan Packaging berdasarkan sifat sifat perlindungan terhadap lingkungan, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut. Packaging Hermetis Adalah packaging yang secara sempurna tidak bisa dilalui oleh gas, udara atau uap air. Dengan demikian selama masih hermetis, maka wadah tersebut mampu melindungi produk dari bakteri, kapang, ragi, dan debu. Misalnya seperti kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis, dan lain sebagainya. Packaging Tahan Cahaya Adalah packaging yang mempunyai sifat tidak transparan atau tembus pandang. Misalnya seperti packaging yang terbuat dari bahan logam, kertas, dan foil. Packaging dengan sifat tahan cahaya ini sangat cocok untuk dipakai pada bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi. Packaging Tahan Suhu Tinggi Adalah packaging yang mempunyai sifat tahan terhadap suhu yang tinggi. Bisanya packaging ini digunakan untuk bahan yang membutuhkan proses pemanasan, pasteurisasi, dan juga sterilisasi. Misalnya berbagai packaging yang terbuat dari bahan logam dan kaca. Fungsi Kemasan Produk Semakin berkembangnya teknologi telah membuat kemasan produk berubah fungsi. Dahulu orang berkata “kemasan melindungi apa yang dijual”, sekarang orang berkata “kemasan menjual apa yang dilindungi”. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari packaging. 1. Fungsi Proteksi / Pelindung Sebuah packaging harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap produk yang ada di dalamnya. Perlindungan yang diberikan tersebut mencakup ketahanan terhadap benturan, tekanan, cuaca, bakteri, dan lain sebagainya. Dalam hal ini harus diperhatikan juga mengenai bahan packaging yang digunakan. Hal tersebut tergantung dari berbagai sifat produk dan kemampuan bahan packaging untuk melindungi produk yang akan dikemas. Misalnya untuk produk yang sensitif terhadap oksigen, maka bisa dipilih bahan packaging yang tidak bisa ditembus oleh oksigen, baik yang hampa udara ataupun yang diberi gas pengisi. 2. Fungsi Pengelompokkan, Penempatan dan Penyimpanan Packaging yang ideal seharusnya mampu menjawab bagaimana sebuah produk dikelompokkan atau ditempatkan. Dalam hal ini harus diperhitungkan juga, bagaimana sebuah packaging tersebut pada saat ditumpuk atau dibawa dalam jumlah yang banyak. Apakah hal tersebut efisien dalam menggunakan ruang penyimpanan dan memungkinkan untuk ditumpuk atau tidak. Yang dimaksud efisien dalam hal ini adalah memberikan perbandingan maksimal antara berat atau jumlah produk yang disimpan dengan persatuan luas dari bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan. Dengan demikian semakin tinggi penumpukkan yang bisa dilakukan, maka akan semakin tinggi juga tingkat efisiennya. Selain itu sebuah packaging juga harus bisa mengelompokkan isi produk yang ada di dalamnya. Misalnya untuk produk sirup rasa melon kemasannya berwarna hijau sedangkan untuk sirup rasa leci kemasannya berwarna merah. 3. Fungsi Pemasaran Dalam hal ini packaging mempunyai peranan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada para konsumen dengan melalui gambar dan juga tulisan yang tercantum di packaging. Dengan perencanaan dan juga perancangan packaging yang baik, menarik, dan bentuk yang unik, maka hal tersebut mampu meningkatkan nilai jual dari produk yang ada di dalamnya. Packaging yang menarik dan unik akan mampu mendongkrak pasar produk yang dikemasnya. Hal tersebut karena packaging menyampaikan pesan terakhir dan penentu keputusan akhir konsumen. Dengan demikian sebuah packaging harus mampu menyajikan informasi produk secara detail dan kreatif. Selain memberikan informasi mengenai produk yang ada di dalamnya, packaging juga berfungsi sebagai sarana iklan yang harus bisa menjual dirinya sendiri. Dengan demikian tampilan desain harus dirancang sedemikian rupa supaya mampu memberikan kesan produk yang dikemas mempunyai kualitas yang baik. 4. Fungsi Simbolik Dalam hal ini kemasan berperan sebagai identitas produk, tanda pengenal produk, dan tanda pengenal bagi perusahaan yang memproduksinya. Sebuah packaging harus dapat menyampaikan “pesan simbolik” dari sebuah produk, dengan demikian dibutuhkan hak paten bagi desain packaging tersebut. Hak paten tersebut dengan tujuan supaya tidak bisa ditiru oleh produk lain milik saingan dan sekaligus sebagai entry barrier bagi pesaing. Packaging yang sudah menyandang gelar sebagai tanda pengenal produk, kemudian akan mempunyai peran sebagai brand identity dari produk yang dikemasnya. Dengan demikian konsep pengemasan harus bisa mencakup seluruh proses pemasaran. Packaging juga bisa mempunyai fungsi sebagai media komunikasi suatu citra / image tertentu. Dari tampilan yang disuguhkan pada kemasan, harus mampu membuat orang bisa mengenali rasa produk, meskipun tidak terdapat tulisan pesan tertentu pada kemasan. Dalam hal tersebut desain dari packaging secara keseluruhan mengindikasikan secara simbolik suatu citra yang baik, enak, indah, dan citra lainnya sesuai dengan tujuan kemasan tersebut. 5. Fungsi Estetik Dengan adanya estetika pada packaging, maka akan dapat menarik perhatian calon pembeli. Dengan demikian, packaging harus memperhatikan visualisasi desain, warna, dan juga tulisan yang mempu menarik perhatian calon konsumen. Banyak para pakar pemasaran yang menyebutkan bahwa desain sebuah kemasan produk berperan sebagai pesona produk. Hal tersebut karena packaging memang berada pada tingkat terakhir suatu proses alur produksi yang tidak hanya untuk memikat mata saja, namun juga untuk memikat pemakaian. Syarat Kemasan Produk Terdapat beberapa syarat kemasan produk yang perlu diperhatikan supaya, packaging berfungsi dengan baik, yaitu sebagai berikut. 1. Tidak Toksik Maksud dari tidak toksik disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat packaging tidak membahayakan kesehatan manusia secara langsung ataupun tidak langsung. 2. Cocok dengan Produk yang Dikemas Packaging yang dipilih harus sesuai dengan produk yang dikemas, apabila kurang tepat dalam memilih bahan packaging, maka akan sangat merugigan. Misalnya seperti produk yang seharusnya dikemas dengan menggunakan packaging transparan, akan tetapi dikemas dengan menggunakan packaging yang tidak transparan. Dengan demikian jika konsumen ingin mengetahui isi yang ada di dalamnya akan merusak segel dan tentu saja hal tersebut akan merugikan bagi produsen. Atau produk yang seharusnya dikemas dalam packaging kaleng, namun dikemas dengan menggunakan packaging yang terbuat dari plastik. 3. Sanitasi dan Syarat Kesehatan Terjamin Selain bahan packaging harus tidak toksik, bahan packaging juga tidak boleh digunakan jika dianggap tidak mampu memenuhi sanitasi atau berbagai syarat kesehatan. Misalnya seperti pemakaian karung sebagai packaging, akan tetapi pemakaian karung untuk mengemas produk konsumsi tersebut tanpa mengalami pencucian atau pemasakan terlebih dahulu. Tentu saja hal tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. 4. Mampu Mencegah Pemalsuan Dalam hal ini kemasan produk berperan sebagai pengaman, yaitu dengan cara membuat packaging yang khusus. Dengan demikian akan susah untuk dipalsukan dan apabila terjadi pemalsuan dengan cara memakai kemasan yang sudah digunakan, tentunya akan sangat mudah dikenali. 5. Kemudahan Membuka dan Menutup Pada umumnya konsumen akan lebih memilih produk yang menggunakan packaging yang mudah untuk dibuka. Misalnya seperti tetra pack dibandingkan dengan packaging botol yang susah dibuka dan membutuhkan alat khusus untuk membukanya. 6. Kemudahan dan Keamanan dalam Mengeluarkan Isi Kemudahan dan juga keamanan dalam mengeluarkan isi yang terdapat di dalam kemasan produk tentunya perlu untuk dipertimbangkan. Sehingga isi yang terdapat di dalamnya bisa diambil dengan mudah dan aman. Atau dengan kata lain isi yang terdapat di dalam packaging tersebut tidak banyak tercecer, terbuang, atau bahkan tersisa di dalam kemasan. 7. Kemudahan Pembuangan Pada umumnya kemasan bekas merupakan sampah dan sebagai suatu masalah yang membutuhkan biaya yang bisa dibilang cukup besar untuk mengatasinya. Misalnya seperti berbagai kemasan yang terbuat dari bahan plastik. Packaging yang terbuat dari bahan plastik tidak mudah dihancurkan oleh microba dan apabila dibakar akan menyebabkan polusi udara. Bahan packaging yang terbuat dari logam, kaca, dan bahan nabati tentunya tidak begitu menjadi masalah. Hal tersebut karena bahan – bahan tersebut sebagian besar dapat di daur ulang atau diproses kembali. 8. Ukuran, Bentuk, dan Berat Ukuran packaging ini berkaitan erat dengan proses penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, distribusi, atau sebagai alat yang bisa menarik perhatian konsumen. Pada umumnya packaging disesuaikan dengan sarana yang ada. Misalnya seperti alat yang digunakan untuk pengangkutan distribusinya adalah pesawat, maka tinggi dan lebar packaging tidak boleh melebihi ukuran pintu pesawat yang akan mengangkutnya. Ada kalanya sebuah packaging di rancang sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah dan menarik. Terkadang packaging dibuat dengan bentuk untuk memberikan kesan bahwa isi yang ada di dalamnya lebih banyak dibandingkan dengan kemasan lainnya yang serupa. Misalnya seperti pemakain botol yang ramping lebih direkomendasikan dibandingkan dengan botol yang pendek. Selain itu bentuk packaging juga sangat berpengaruh pada efisiensi pemakaian ruang penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen, cara pembuatan, dan bahan yang digunakan. Sebagian besar produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat packaging yang dipakainya. Hal tersebut karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dipakai untuk transportasi akan berkurang juga. Dengan demikian akan menurunkan harga jual dari produk tersebut. Tentu saja hal tersebut akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga diharapkan mampu untuk memenangkan persaingan. 9. Penampilan dan Pencetakan Kemasan produk alangkah lebih baiknya jika mempunyai penampilan yang menarik apabila ditinjau dari semua segi, baik dari segi bahan, estetika, ataupun dekorasi. Dalam hal ini tentunya produsen haru mengetahui dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Hal tersebut dikarenakan selera dari setiap masyarakat berbeda – beda. Masalah dalam pencetakan sangat erat kaitannya dengan dekorasi dan label yang digunakan. Beberapa bahan packaging ada yang perlu mengalami pencetakan label dan tambahan dekorasi terlebih dahulu. Dengan demikian bahan packaging yang digunakan harus mempunyai sifat mudah menerima percetakan dan hasilnya tidak mudah hilang atau luntur. 10. Biaya Rendah Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan produk yang dijual tetap terjangkau oleh daya beli konsumen adalah dengan menurunkan biaya packaging sampai batas packaging tersebut dapat berfungsi dengan baik. Hal tersebut cukup penting karena konsumen akan melakukan pemilihan pada produk yang sama dengan harga yang lebih terjangkau. 11. Syarat Khusus Selain beberapa syarat yang sudah disebutkan sebelumnya, masih terdapat beberapa syarat khusus yang perlu untuk diperhatikan. Misalnya seperti iklim daerah sasaran pemasaran apakah tropis, sub tropis, kelembabannya, dan lain sebagainya. Akhir Kata Demikianlah sedikit pembahasan tentang kemasan produk. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Apabila ada kritik, saran, atau pertanyaan silakan sampaikan saja di kolom komentar. Terima kasih. Saat kalian membeli sesuatu, selain barang yang dibeli, yang perlu didapatkan adalah kemasan atau packaging sebagai wadah’nya. Dengan adanya wadah tersebut, barang yang kalian beli akan lebih mudah dibawa dan juga melindunginya dari udara luar. Mungkin terdengar sepele, tapi pada kenyataannya box packaging sangat diperlukan untuk mempercantik penampilan produk, yang tentu akan berdampak pada kenaikan penjualan karena mampu menarik perhatian pelanggan. Lalu, apa saja yang perlu dipahami dari box packaging atau kemasan itu sendiri? Apa yang dimaksud dengan box packaging? Packaging atau kemasan merupakan pengemasan yang berkaitan dengan pembuatan bungkus barang ataupun makanan dengan menggunakan desain agar lebih menarik konsumen untuk pembeli. Pembungkus makanan yang melindungi barang atau isi makanan yang kita beli disebut juga packaging. Sedangkan penambahan box didepannya adalah untuk menerangkan packaging yang biasanya berbentuk kotak. Kemasan box tersebut dibentuk sedemikian rupa untuk melindungi produk yang akan dijual agar dalam perjalanan atau pengiriman bisa terlindungi. Apa fungsi dari box packaging? Fungsi box packaging adalah melindungi barang atau makanan yang diperjualbelikan. Kemasan box packaging yang didesain semenarik mungkin dapat menarik konsumen dengan cara membeli. Dan memberi kesan bahwa kemasan box packaging tersebut sangat efektif. Selain itu fungsi dari packaging juga bisa mempertahankan kemasan produk agar tidak cepat kadaluarsa. Pentingnya box packaging produk Inovasi dan kreativitas kebutuhan packaging suatu kebutuhan yang berkaitan dengan konsumen. Dalam membuat packaging harus memperhatikan produk yang dijual. Poin utama dalam packaging adalah untuk menarik konsumen. Dalam membuat packaging tidak hanya berkaitan dengan bentuk, warna, dan nama brandnya. Tetapi juga informasi yang ada di kemasan produk packaging tersebut. Manfaat packaging untuk memasarkan produk. Kelebihan dari box packaging 1. Packaging dapat melindungi barang ataupun makanan agar tidak terkena debu. 2. Meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli produk tersebut. 3. Sebagai promosi sumber penghasilan yang lebih besar. Apa itu desain kemasan box packaging? Desain kemasan packaging sebagai kualitas produk yang melindungi kemasan box packaging. Kemasan desain harus bisa mendesain berbagai jenis kemasan yang berbentuk kotak kecil, sampai bentuk abstrak pun kalau ada. Mengapa produk packaging harus menarik? Karena jika kemasan produk packaging menarik pasti akan meningkatkan perbedaan dengan kemasan packaging yang lain. Dan juga produk packaging akan lebih dikenal banyak konsumen. Prinsip desain kemasan packaging Contoh kemasan yang memiliki bentuk desain yang memiliki ciri khas, entah dari merek brand nya atau dari model bentuknya. Jenis box packaging umum dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1. Packaging primer Yang dimaksud dengan packaging primer adalah kemasan produk yang didesain oleh sebuah produk itu sendiri. Produk yang bersentuhan langsung dengan kemasannya. 2. Packaging sekunder Pengertian dari packaging sekunder adalah kemasan kedua dari primer yang dapat melindungi kemasan packaging primer. 3. Packaging delivery atau tersier Definisi dari packaging ini adalah kemasan produk yang sudah dikemas dengan baik dan siap untuk dikirim. Apa saja peran penting yang terdapat pada kemasan box packaging? 1. Membuat merek kemasan produk yang unik. 2. Membuat desain kemasan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. 3. Buatlah media periklanan atau promosi. Apakah label penting bagi kemasan produk packaging? Iya, sangat penting dengan adanya label produk identitas packaging kemasan produk akan lebih branding. Yang pastinya adanya label produk dapat meningkatkan konsumen untuk menarik buat membeli. Unsur-unsur dalam packaging Agar bisnis anda bisa dikenal banyak orang ada beberapa unsur penting yang perlu anda ketahui, yaitu sebuah packaging harus bisa menjamin keamanan kemasan produk. Menyampaikan komposisi bahan, warna dan yang lain-lain yang unik untung sebuah produk kemasan packaging ini. Atribut packaging beserta pengertiannya 1. Bentuk packaging Kemasan produk yang mudah dibawa. Bentuk kemasan dibuat seunik mungkin karena terdapat merek brand yang memudahkan konsumen untuk menemukan brand tersebut di toko-toko yang lain. 2. Gambar pada packing Jika gambar kemasan packaging menarik dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli. 3. Merek pada kemasan Merek pada kemasan produk packaging yang paling terpenting karena agar konsumen tidak sulit untuk mencari-cari brand tersebut. 4. Warna kemasan Warna salah satu respon dari konsumen. Warna identitas produk yang memudahkan konsumen dengan mengenalnya. 5. Label kemasan Mendefinisikan keterangan kombinasi makanan yang berbentuk tulisan. 6. Bahan Pertimbangkan bahan yang harus disesuaikan dengan produk yang akan dikemas. Cara membuat desain kemasan packaging Memilih kemasan packaging dengan desain yang tepat Memilih program desain kemasan produk yang tepat pada jenis desain yang anda inginkan. Membuat template desain kemasan Kemasan packaging ini menunjukan template kemasan yang akan dipotong. Memilih bentuk bahan packaging Sesuaikan ukuran produk dengan kemasan. Pilih vendor yang tepat Packaging step terakhir yang tetap harus diperhatikan. Karena jika gagal akan membuat hasil kemasan anda tidak sesuai dengan yang dirancang. Efek packaging kemasan terhadap penjualan Ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat penjualan. Salah satunya adalah perhatian para konsumen menarik kepada pengemasannya. Jika pengemasan packaging terlihat menarik pastilah konsumen tertarik untuk membeli. Teknologi inovasi dalam perpackingan kemasan berkembang pesat karena perkembangan zaman ini. Bagaimana agar kemasan produk packaging dapat mempengaruhi pembeli? Menawarkan kemudahan agar konsumen lebih mengetahui brand packaging tersebut secara cepat dan mudah. Desain kemasan produk packaging kalian harus perhatikan warna dan font, karena penggabungan font dan warna tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk kemasan box packaging tersebut. Produk kemasan yang cantik dan menarik konsumen akan lebih tertarik untuk membeli. Kalian harus memberikan kualitas yang baik untuk konsumen anda. Box packaging sangat penting bagi penjualan Maka, bisa dipahami bahwa box packaging memiliki peran bagi penjualan produk dan bisa menjadi identitas tersendiri bagi barang yang di pasarkan. Oleh karena itu penting bagi kalian untuk memiliki box packaging yang sesuai dengan citra produk. Pembuatan box packaging pun juga tak bisa sembarangan. Untuk hasil terbaik dengan tingkat kesalahan hampir mendekati nol, kalian membutuhkan mesin terbaik yang bisa membantu pekerjaan. Salah satu mesin untuk meproduksi box packaging yang bisa Maxipro rekomendasikan adalah Mesin Isolasi Boks. Mesin Isolasi Boks merupakan mesin yang digunakan untuk memudahkan proses perakitan packaging kemasan. Tujuan utama mesin ini untuk membantu proses pengeleman sisi pinggir box agar lebih mudah dan cepat dilakukan. Proses pengeleman yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan resiko kesalahan yang tinggi, kini bisa dilakukan lebih presisi. Dapat mengelem sebanyak 20-40 box per menit, mesin ini menawarkan efektivitas dan efisiensi yang tinggi untuk kalian. Mesin Isolasi Boks juga mampu mengatur ukuran hingga minimal 4cm X 4cm X 1cm. Tentunya jika kalian ingin mengisolasi box dengan ukuran kecil hingga besar, satu Mesin Isolasi Boks sudah cukup untuk kalian. Kekuatan lemnya yang dapat mengunci engsel atau ujung sisi box dengan sempurna, membuat Mesin Isolasi Boks menjadi pilihan terbaik bagi kalian yang membutuhkannya. Informasi lebih lanjut bisa kalian dapatkan di halaman ini ya! Mesin Isolasi Boks Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini. Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!! Kemasan primer, sekunder, dan tersier adalah tiga kategori bahan pengemasan untuk berbagai jenis produk. Fungsi dari tiga kategori bahan pengemas ini yaitu untuk melindungi produk agar terhinda dari berbagai kotoran, debu, dan kontaminasi lainnya. Tujuannya agar tetap bagus sampai ke tangan konsumen. Sebelum produk sampai ke tangan konsumen, produk melewati banyak tahap terlebih dahulu. Mulai dari pembuatan produk dengan bahan baku, pengolahan, pengemasan, pendistribusian, hingga pemasaran. Baik dalam toko ritel maupun pemasaran lewat net, produk rentan mengalami banyak kerusakan. Mulai dari pembusukan, pecah, rapuh, bocor, dan lain-lain. Tidak sedikit cerita para produsen yang barangnya terkena retur karena sudah tidak memenuhi standar toko ritel lagi. Melihat kasus yang seperti itu, keberadaan kemasan lantas menjadi komponen yang sangat penting dalam sebuah produk. Kemasan menjadi alat yang menjaga kualitas produk tetap baik walau produk melalui berbagai macam proses. Kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier dalam hal ini menjadi komponen yang sangat penting karena ketiganya akan sangat membantu produsen dalam membungkus suatu produk. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak uraiannya berikut ini. 1. Kemasan Primer Secara sederhana, kemasan primer adalah kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan produk. Produk yang secara langsung menyentuh permukaan kemasan, maka disebut sebagai kemasan primer. Ini menjadi salah satu kemasan yang pasti akan ada pada hampir semua produk. Kemasan primer dalam bahan plastik kemasan fleksibel bisa tercetak menjadi banyak bentuk. Yang paling banyak penggunaannya adalah bentuk sachet, dan standing pouch. Contoh sederhana dari kemasan primer misalnya seperti sebuah produk roti yang menggunakan kemasan sachet. Kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan roti tersebut merupakan kemasan primer. Dalam hal ini, kemasan primer menjadi komponen utama untuk menjaga kualitas roti tersebut karena tidak ada lagi alat atau media yang menjaga kualitas produk roti selain kemasan primer tersebut. Tidak hanya sebagai alat yang melindungi produk, kemasan primer juga berfungsi sebagai media komunikasi produk ke pelanggan. Maksudnya adalah dengan memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan produk seperti nama produk, komposisi, tanggal pembuatan, cara pemakaian/penggunaan, dan sebagainya. Baca juga Plastik Bening VS Plastik Total Color, Produsen Pilih Mana, ya? Hindari menggunakan kemasan primer yang berwarna polos, transparan, bahkan hanya menggunakan lem saja. Kemasan primer yang seperti itu tidak bisa memberikan proteksi secara maksimal karena tidak ada fitur unggul untuk melindungi produk dari cahaya matahari atau udara. Kemasan polos dan transparan seperti itu juga akan menyulitkan produsen untuk menarik minat pelanggan. Hal ini tentu saja menjadi suatu perkara yang akan memberikan kemunduran usaha karena pelanggan sulit mengenali merek kamu. 2. Kemasan sekunder Selanjutnya adalah kemasan sekunder yang melindungi kemasan primer. Jika kemasan primer langsung menyentuh/mengontak produk, kemasan sekunder berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer. Kemasan sekunder juga sering disebut sebagai secondary packaging. Sebagai kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder tetap menjadi kemasan yang perlu untuk produk-produk tertentu seperti makanan. Hal ini karena produk makanan, terutama makanan segar memiliki tingkat kebusukan dan kerusakan yang tinggi. Maka dari itu, kemasan sekunder tetap perlu digunakan. Namun, produsen justru sering berhenti pada kemasan primer saja dan meninggalkan kemasan sekunder. Misalnya, produk roti pada kemasan primer dapat masuk ke kemasan yang lebih besar lagi. Selain dapat memuat jumlah roti lebih banyak, proteksi pada produk roti pun makin besar dengan adanya kemasan sekunder. 3. Kemasan Tersier Bagian terakhir dari tiga kategori ini adalah kemasan tersier. Jenis kemasan ini menjadi salah satu kemasan yang sangat berguna saat proses pengiriman barang. Kemasan tersier merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pengemasan yang ada. Karena menjadi kemasan yang penggunaannya untuk menggabungkan kemasan primer dan sukender, biasanya kemasan tersier terbuat dari kardus, kayu, atau cardboard. Penggunaan jenis kemasan ini akan sangat membantu para produsen mengatur barang-barang agar tidak berceceran ke mana-mana. Kemasan tersier akan membantu efisiensi dan efektivitas dari proses-proses pengemasan dan pengiriman produk. Contoh dari kemasan tersier ini adalah kardus besar yang menampung banyak sekali produk yang sudah terkemas dengan kemasan primer dan sukender. Kemasan tersier ini akan sangat membantu untuk pasokan barang ke banyak toko distributor atau gudang-gudang. Selain para produsen yang akan memasarkan produk ke banyak toko ritel, para penjual online juga memerlukan kemasan tersier untuk menghindari produk dari kerusakan saat pengiriman. Kesimpulan Kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier pada dasarnya menjadi kategori kemasan yang akan sangat perlu untuk hampir semua produsen. Ketiga pengemasan ini akan berfungsi maksimal sehingga bisa membantu kamu melindungi produk di mana pun dan kapan pun. Mulai dari sekarang, jangan lupa juga untuk memilih kemasan primer yang benar sesuai dengan kebutuhan produk. Ingat, kemasan primer bersentuhan secara langsung dengan produk. Perhatikan pula penggunaan bahan kemasan primer. Jangan lupa juga kemasan primer punya fungsi membangun identitas produk. Baca juga RGB dan CMYK Dalam Percetakan Kemasan Fleksibel Full Color Selain itu, kemasan primer harus mampu memberikan informasi yang jelas ke konsumen. Saat ini para produsen bisa mencetak kemasan primer dengan mudah menggunakan sistem digital. Sistem ini memiliki kemampuan untuk memberikan pewarnaan lebih baik tanpa biaya berlebih. Ketika kemasan primer sudah bagus, para produsen juga sebaiknya menggunakan kemasan sekunder yang akan sangat membantu. Agar perlindungan lebih maksimal, produsen perlu menggunakan kemasan tersier sebagai pelindung paling luar. Tiga kategori pada kemasan ini ibarat tiga lapisan pelindung yang ada untuk melindungi produk dari berbagai ancaman. Maka dari itu, kemasan tidak bisa berdiri sendiri. Post Views

apa yang dimaksud dengan special pack dari sebuah kemasan